Powered By Blogger

Sabtu, 21 Januari 2012

Menyambut Tahun Baru Imlek

Di tahun 2012 ini kita akan menyambut tahun baru Imlek 2563,yang tepatnya akan dilaksanakan pada tanggal 23 Januari nanti,di pertokoan,di jalan,maupun di berbagai tempat lainnya kita dapat melihat ucapan Gong Xi Fa Cai yang merupakan istilah yang sering terdengar setiap tahun baru Imlek.

Sebelum merayakan tahun baru Imlek tak ada salahnya jika mengetahui bagaimana sejarah Imlek,pertama..Imlek adalah perayaan terpenting orang Tionghoa,Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh  di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".

Di Tiongkok,tradisi perayaan tahun baru imlek sangat beragam,tetapi banyak acara umum seperti jamuan makan pada malam tahun baru.Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

Dan berikut adalah mitos atau legenda yang mengikuti tahun baru imlek :
Menurut legenda, dahulu kala, Nián  adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián, yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian"
Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh , seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.
 Yap begitulah mitosnya dan sejarahnya. 

Bagaimana dengan sejarah perayaan imlek di negeri kita Indonesia??
Ada sedikit cerita menyedihkan dari rezim orde baru perayaan tahun baru imlek sempat dilarang dirayakan di depan masayarakat umum,dan melarang hal-hal yang berbau Tionghoa salah satunya Imlek,dan seiring berjalannya waktu..pada tahun 2000 barulah masyarakat Tionghoa kembali bebas merayakan tahun baru Imlek,dan pada tahun 2002 Imlek resmi dianggap sebagai hari libur Nasional.

Sekian cerita mengenai Imlek dan "Selamat Tahun Baru Imlek"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.